Kamis, 08 Agustus 2019

Hal-hal yang Harus Kamu Ketahui Seputar Kain Songket



Songket adalah jenis kain tenunan tradisional rumpun Melayu di Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Songket digolongkan kedalam jenis tenunan brokat. Songket ditenun dengan tangan, dengan benang emas dan perak dan pada umumnya dikenakan pada acara-acara resmi. Benang logam metalik yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek kemilau cemerlang. Songket pada umumnya berkembang dalam budaya rumpun Melayu di Sumatra, seperti Songket Palembang dan Songket Minangkabau. Di luar Sumatra, kain songket juga dihasilkan oleh daerah-daerah seperti Bali, Lombok, Sambas, Sumba, Makassar, dan daerah-daerah lain di Indonesia.
Kata songket berasal dari istilah sungkit dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia, yang berarti "mengait" atau "mencungkil". Hal ini berkaitan dengan metode pembuatannya; mengaitkan dan mengambil sejumput kain tenun, dan kemudian menyelipkan benang emas. Selain itu, kata songket juga berasal dari kata songka, songkok khas Palembang yang dipercaya pertama kalinya kebiasaan menenun dengan benang emas dimulai. Istilah menyongket berarti ‘menenun dengan benang emas dan perak’. Songket adalah kain tenun mewah yang biasanya dikenakan saat kenduri, perayaan atau pesta. Songket dapat dikenakan melilit tubuh seperti sarung, disampirkan di bahu, atau sebagai destar atau tanjak, hiasan ikat kepala. Tanjak adalah semacam topi hiasan kepala yang terbuat dari kain songket yang lazim dipakai oleh sultan dan pangeran serta bangsawan Kesultanan Melayu. Menurut tradisi, kain songket hanya boleh ditenun oleh anak dara atau gadis remaja; akan tetapi kini kaum lelaki pun turut menenun songket. Beberapa kain songket tradisional Sumatra memiliki pola yang mengandung makna tertentu. 
Songket harus melalui delapan peringkat sebelum menjadi sepotong kain dan masih ditenun secara tradisional. Karena penenun biasanya dari desa, tidak mengherankan bahwa motif-motifnya pun dipolakan dengan hewan dan tumbuhan setempat. Motif ini seringkali juga dinamai dengan nama kue khas Melayu seperti serikaya, wajik, dan tepung talam, yang diduga merupakan penganan kegemaran raja. Penenunan songket secara sejarah dikaitkan dengan kawasan permukiman dan budaya Melayu, dan menurut sementara orang teknik ini diperkenalkan oleh pedagang India atau Arab. Menurut hikayat rakyat Palembang, asal mula kain songket adalah dari perdagangan zaman dahulu di antara Tiongkok dan India. Orang Tionghoa menyediakan benang sutera sedangkan orang India menyumbang benang emas dan perak; maka, jadilah songket. Kain songket ditenun pada alat tenun bingkai Melayu. Pola-pola rumit diciptakan dengan memperkenalkan benang-benang emas atau perak ekstra dengan penggunaan sehelai jarum leper. Tidak diketahui secara pasti dari manakah songket berasal, menurut tradisi Kelantan teknik tenun seperti ini berasal dari utara, yakni kawasan Kamboja dan Siam yang kemudian berkembang ke selatan di Pattani, dan akhirnya mencapai Kelantan dan Terengganu sekitar tahun 1500-an. Industri kecil rumahan tenun songket kini masih bertahan di pinggiran Kota Bahru dan Terengganu. Akan tetapi menurut penenun Terengganu, justru para pedagang Indialah yang memperkenalkan teknik menenun ini pertama kali di Palembang yang mungkin telah berlaku sejak zaman Sriwijaya (abad ke-7 sampai ke-11).
Songket Palembang dikenakan oleh pengantin wanita berbusana pernikahan adat Aesan Gede Menurut tradisi Indonesia sendiri, kain songket nan keemasan dikaitkan dengan kegemilangan Sriwijaya, kemaharajaan niaga maritim nan makmur lagi kaya yang bersemi pada abad ke-7 hingga ke-13 di Sumatra. Hal ini karena kenyataan bahwa pusat kerajinan songket paling mahsyur di Indonesia adalah kota Palembang. Songket adalah kain mewah yang aslinya memerlukan sejumlah emas asli untuk dijadikan benang emas, kemudian ditenun tangan menjadi kain yang cantik. Secara sejarah tambang emas di Sumatra terletak di Sumatra Selatan dan di pedalaman dataran tinggi Minangkabau. Meskipun benang emas ditemukan di reruntuhan situs Sriwijaya di Sumatra, bersama dengan batu mirah delima yang belum diasah, serta potongan lempeng emas, hingga kini belum ada bukti pasti bahwa penenun lokal telah menggunakan benang emas seawal tahun 600-an hingga 700-an masehi. Songket mungkin dikembangkan pada kurun waktu yang kemudian di Sumatra. Songket Palembang merupakan songket terbaik di Indonesia baik diukur dari segi kualitasnya, yang berjuluk "Ratu Segala Kain". Songket eksklusif memerlukan di antara satu dan tiga bulan untuk menyelesaikannya, sedangkan songket biasa hanya memerlukan waktu sekitar 3 hari. Mulanya kaum laki-laki menggunakan songket sebagai destar, tanjak atau ikat kepala. Kemudian barulah kaum perempuan Melayu mulai memakai songket sarung dengan baju kurung. 
Seperti yang sudah diketahui, kain Songket menjadi pilihan favorit wanita Indonesia untuk acara pesta pernikahan, acara adat dan budaya, menghadiri undangan resmi, dan lain-lain. Hal ini dikarenakan tampilan kain songket yang glamour, mewah dan elegan. Terlihat pada tenunan benang emas dan peraknya yang menjadi ciri khas kemewahan songket. Ditambah lagi dengan keindahan motifnya yang atraktif dan khas. Di Palembang songket sering menjadi perlambang status sosial seseorang karena proses pembuatannya yang sulit dan menggunakan bahan baku berupa benang emas 14 karat. Hal ini lah yang membuat songket bernilai tinggi bisa mencapai puluhan juta dan bahkan ratusan juta rupuah. 
Songket Palembang berbenang emas dikenal dengan songket emas jantung atau disebut juga dengan kain cinde. Ciri khasnya adalah dasar kain berwarna merah dengan hiasan tumpal pucuk rebung. Sayangnya, saat ini sudah jarang orang memproduksi kain songket emas jantung, dikarenakan sulitnya dalam mendapatkan bahan baku benang emas. Karena harga kain songket benang emas ini cukup mahal, biasanya kain ini diwariskan secara turun temurun dan dianggap sebagai benda pusaka dan benda antik. Karena itulah biasanya digunakan hanya pada acara – acara istimewa seperti pesta perkawinan.
Saat ini banyak juga songket yang dikenal dengan istilah songket benang cabutan. Songket jenis ini merupakan songket daur ulang, yaitu songket dengan kain dasar baru tapi ditenun ulang dengan benang emas jantung yang dicabut dari benang emas kain songket lama yang sudah lapuk atau rusak karena dimakan usia.
Songket memiliki motif-motif tradisional yang sudah merupakan ciri khas budaya wilayah penghasil kerajinan ini. Misalnya motif Saik Kalamai, Buah Palo, Barantai Putiah, Barantai Merah, Tampuak Manggih, Salapah, Kunang-kunang, Api-api, Cukie Baserak, Sirangkak, Silala Rabah, dan Simasam adalah khas songket Pandai Sikek, Minangkabau. Beberapa pemerintah daerah telah mempatenkan motif songket tradisional mereka. Dari 71 motif songket yang dimiliki Sumatra Selatan, baru 22 motif yang terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dari 22 motif songket Palembang yang telah terdaftar di antaranya motif Bungo Intan, Lepus Pulis, Nampan Perak, dan Limar Beranti. Sementara 49 motif lainnya belum terdaftar, termasuk motif Berante Berakam pada seragam resmi Sriwijaya Football Club. Selain motif Berante Berakam, beberapa motif lain yang belum terdaftar yakni motif Songket Lepus Bintang Berakam, Nago Besaung, Limar Tigo Negeri Tabur Intan, Limar Tigo Negeri Cantik Manis, Lepus Bintang Penuh, Limar Penuh Mawar Berkandang, dan sejumlah motif lain.



Songket Masa Kini
Selain ditenun dengan benang emas, saat ini justru songket yang ditenun dengan benang sutra atau kristal lebih diminati oleh masyarakat. Karena songket ini lebih sederhana, dimana kemilau yang dihasilkan benang sutra atau kristal tidak terlalu ‘memukau’ seperti ketika ditenun dengan benang emas. Jenis kainnya juga semakin beragam seperti bahan dasar sutra yang membuat tampilan songket lebih lembut dan ringan, sehingga nyaman dikenakan. Warna songket pun makin variatif, tidak melulu harus warna merah seperti yang selama ini dikenal. Tidak hanya jenis kain, benang dan warna yang mengalami perkembangan, motif-motif yang dihasilkan pun semakin atraktif dan variatif. Tak jarang banyak yang menambahkan taburan payet pada kain songket ini agar menambah kemewahan tampilannya.
Ditinjau dari bahan, cara pembuatan, dan harganya; songket semula adalah kain mewah para bangsawan yang menujukkan kemuliaan derajat dan martabat pemakainya. Akan tetapi kini songket tidak hanya dimaksudkan untuk golongan masyarakat kaya dan berada semata, karena harganya yang bervariasi; dari yang biasa dan terbilang murah, hingga yang eksklusif dengan harga yang sangat mahal. Kini dengan digunakannya benang emas sintetis maka songket pun tidak lagi luar biasa mahal seperti dahulu kala yang menggunakan emas asli. Meskipun demikian, songket kualitas terbaik tetap dihargai sebagai bentuk kesenian yang anggun dan harganya cukup mahal.
Sejak dahulu kala hingga kini, songket adalah pilihan populer untuk busana adat perkawinan Melayu, Palembang, Minangkabau, Aceh dan Bali. Kain ini sering diberikan oleh pengantin laki-laki kepada pengantin wanita sebagai salah satu hantaran persembahan perkawinan. Pada masa kini, busana resmi laki-laki Melayu pun kerap mengenakan songket sebagai kain yang dililitkan di atas celana panjang atau menjadi destar, tanjak, atau ikat kepala. Sedangkan untuk kaum perempuannya songket dililitkan sebagai kain sarung yang dipadu-padankan dengan kebaya atau baju kurung.
Meskipun berasal dari kerajinan tradisional, industri songket merupakan kerajinan yang terus hidup dan dinamis. Para pengrajin songket terutama di Palembang kini berusaha menciptakan motif-motif baru yang lebih modern dan pilihan warna-warna yang lebih lembut. Hal ini sebagai upaya agar songket senantiasa mengikuti zaman dan digemari masyarakat. Sebagai benda seni, songket pun sering dibingkai dan dijadikan penghias ruangan. Penerapan kain songket secara modern amat beraneka ragam, mulai dari tas wanita, songkok, bahkan kantung ponsel



Paduan Serasi Kain Songket 
Jika ingin memakai songket dengan konsep klasik tradisional, maka senaiknya kain songket dipadukan dengan baju kurung ala Sumatra yang terbuat dari bahan bludru atau satin yang dilengkpi dengan aksesoris gemerlap. Namun jika ingin tampil trendi masa kini, maka songket dapat dipadukan dengan kebaya lace masa kini.
Ada beberapa trik yang bisa dilakukan agar tampilan menjadi istimewa :
  •     Agar nyaman dikenakan, jahit kain songket sesuai ukuran tubuh. Biasanya para penjual songket menawarkn jasa untuk menjahitkan.
  •          Lapisi bagian dalam songket dengan bahan tipis seperti bahan paris.
  •       Serasikan warna kain songket dan kebaya yang dikenakan dalam satu warna yang serasi dan elegan. Misalnya warna – warna kebaya putih atau krem agar tidak tenggelam dalam pesona songket yang glamour dan gemerlap, bisa diimbangi dengan pekaian payet bertabur atau batuan kristal.
  •         Kenakan aksesoris yang setema dengan warna benang songket. Misalnya jika songket berbenang emas, pilih aksesori berwarna emas kuning atau berlian dan begitu sebaliknya. Jika benang silver kenakan emas putih.
  •         Umumnya songket dipadukan dengan kebaya panjang atau kebaya kurung. Salah satu alasannya adalah untuk menutupi lilitan kain dipinggang dan pinggul agar terlihat rapi.

Ciri Songket Berkualitas Baik 

  • ·     Memiliki tenunan yang rapat dan rapi, dan tidak ada benang yang terlepas.
  • ·     Perhatikan jenis benang, benang yang berkualitas bagus tidak akan mudah rapuh dan patah.
  • ·     Jangan pernah tertipu dengan kilau benang yang tampaknya kinclong.
  • ·     Perhatikan kain dasar. Pilih kain dasar yang lembut dan ringan sehingga nyaman dipakai.
  • ·     Pilih songket dengan motif sesuai selera.

Cara Merawat Songket 

  • ·     Setelah dikenakan, angin-anginkan songket terlebih dahulu.
  • ·    Simpan songket dengan cara menggulung. Sisipkan karton ditengah agar gulungannya rapi. Lapisi terlebih dahulu bagioan atas songket dengan kertas roti atau kertas minyak.
  • ·  Sebelum menggulung songket, taburi terlebih dahulu dengan butiran merica atau cengkeh sebagai pengusir rayap atau ngengat.
  • ·    Biasanya kalau membeli songket, anda akan mendapatkan kotak khusus untuk menyimpan, bisa berupa kotak atau berbentuk tabung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Enam Hal Penting Yang Wajib Kamu Ketahui Untuk Menjadi Calon Ibu

Sebagai seorang wanita yang baru saja resmi menikah, pastilah timbul banyak pertanyaan dibenak kamu, bagaimana cara mempersiapkan d...