Sebagai seorang wanita yang baru saja resmi
menikah, pastilah timbul banyak pertanyaan dibenak kamu, bagaimana cara
mempersiapkan diri menjadi seorang ibu dari calon anak-anak yang akan kamu
lahirkan bersama pasangan kamu. Hal-hal apa saja yang harus diketahui dan apa
saja panduan yang bisa dilakukan untuk menjadi calon ibu yang sehat. Yuk kita
kupas enam hal penting yang wajib kamu ketahui agar bisa menjadi calon ibu yang
sehat untuk anak-anak kamu kelak.
Here we go…
1. Tentang Kesuburan
Setiap
orang memiliki tingkat kesuburan yang berbeda-beda. Ada dua hal penting yang
harus kamu ketahui tentang kesuburan :
- Tingkat
kesuburan wanita dan pria mencapai puncaknya pada usia sekitar 24 tahun.
- Setelah
ovulasi, sebuah sel telur hanya bisa dibuahi selama 12 – 24 jam berikutnya.
2. Tentang Siklus Bulanan
Ovulasi
terjadi sekitar 14 hari setelah menstruasi, tetapi jika siklus bulanan kamu
lebih panjang atau lebih pendek dari 28 hari, maka masa subur bisa lebih lambat
atau lebih awal. Selama siklus bulanan, tubuh bisa mengalami berbagai
perubahan. Catatannya adalah :
- Siklus bulanan
dikendalikan oleh hormon estrogen, progesterone, follicle–stimulating (FSH) dan
Luteinizing hormone (LH). Puncak dari produksi LH yang memicu ovulasi.
- Suhu tubuh
akan menurun kemudian meningkat sebelum ovulasi. Kamu akan berada dalam masa
subur satu hari sebelum suhu tubuh menurun hingga satu hari setelah suhu tubuh
meningkat.
- Cairan
Sekresi Serviks (leher Rahim juga akan mengalami siklus perubahan. Saat
mendekati masa subur, cairan akan meningkat dan lebih jernih, lentur, licin,
siap menerima sperma.
- Saat
ovulasi satu folikel pecah melepaskan sel telur kemudian menjadi struktur yang
disebut corpus luteum, yang nantinya akan memproduksi hormon progesterone. Jika
telur tidak dibuahi maka corpus luteum akan menyusut.
3. Tentang Pengaruh Gaya Hidup terhadap Tingkat
Kesuburan
Jika
kamu dan pasangan ingin meraih kesempatan untuk menjadi orang tua dengan
hadirnya sang buah hati, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan tentang
gaya hidup kamu berdua dalam kehidupan sehari-hari :
- Mulailah
berhenti merokok baik untuk istri ataupun untuk suami.
- Membiasakan
diri dengan pola makan yang seimbang dan tetaplah aktif untuk menciptakan gaya
hidup sehat.
- Tidak mengkonsumsi
alkohol sama sekali, terlebih saat sedang hamil.
- Jika kamu
memiliki kelebihan berat badan, hal ini bisa mempengaruhi ovulasi kamu.
Mengurangi berat badan adalah usaha yang bisa membantu mewujudkan harapan untuk
segera hamil. Bagi pria, menjaga berat badan yang ideal juga penting untuk kesuburannya.
- Jangan
menggunakan grafik suhu tubuh untuk mendapatkan hari-hari subur. Lebih baik
tidak membatasi waktu bercinta hanya pada saat subur saja. Pasangan memang
disarankan untuk bercinta pada masa subur tetapi bisa saja stress yang muncul
justru akan menjadi penghambat.
- Lakukan
seks penetrative dua atau tiga kali seminggu.
- Frekuensi
bercinta yang sering bisa mengurangi jumlah sperma pada setiap ejakulasi.
Tetapi jangan menunda lebih dari 10 hari karena jumlah sperma akan mulai
menurun.
- Wanita
disarankan mengonsumsi asam folat 400 mcg setiap hari.
- Hentikan
konsumsi obat-obatan yang bisa mempengaruhi kesuburan.
4. Tentang Jenis Kelamin Bayi
Jenis
kelamin bayi tergantung pada sperma yang membuahi, apakah mengandung sebuah
kromosom X (perempuan) atau Y (Laki-laki). Sel telur wanita selalu mengandung
kromosom X (Perempuan). Berikut ini catatannya :
- Sperma X
dan Y memiliki ciri yang berbeda. Sperma X lebih besar, lambat dan berumur
lebih panjang bila dibandingkan dengan sperma Y. Sperma X juga lebih diuntungkan
oleh kondisi sedikit asam dalam vagina.
- Kromosom
seks tiap sel telur wanita mengandung satu kromosom X tunggal, sedangkan sperma
pria membawa kromosom X atau Y. Jika sebuah telur dibuahi oleh sperma
berkromosom X, maka bayinya akan berjenis kelamin perempuan (XX) tetapi jika
sperma memiliki kromosom Y maka bayinya adalah laki-laki (XY).
- Untuk
mendapatkan bayi perempuan, disarankan untuk melakukan keintiman 2-3 hari
sebelum ovulasi karena hanya sperma perempuanlah yang dapat bertahan sekian
lama. Sedangkan bila menginginkan bayi laki-laki, coba bercinta tepat pada hari
atau tepat setelah ovulasi karena sperma Y akan mencapai sel telur sebelum
sperma X.
- Bila kamu
mendambakan kehadiran bayi perempuan, bercintalah cukup sering karena akan
menurunkan jumlah sperma Y. Tetapi bila menginginkan bayi laki-laki, kurangi
frekuensi bercinta untuk meningkatkan proporsi sperma Y.
5. Tentang Tanda-tanda Kehamilan
Berikut
ini adalah beberapa catatan yang bisa menjadi tanda fisik awal yang kamu
rasakan ketika hamil :
- Payudara
akan tumbuh lebih besar, berat dan sensitif, kadang terasa sedikit gatal.
- Lebih
banyak pigmentasi pada puting. Umumnya setiap tahi lalat atau bintik-bintik
disekitarnya akan menjadi lebih besar.
- Merasa
mudah lelah dan lebih sering buang air kecil.
- Mual,
terutama di pagi hari.
6. Tentang Keintiman Selama Kehamilan
Aktivitas
intim selama kehamilan ternyata cukup baik dilakukan untuk menjaga otot panggul
menjadi kuat dan lentur karena dapat membantu kamu dalam proses kelahiran.
Berikut ini beberapa catatannya :
- Selama
kehamilan, kamu bisa bercinta kapanpun yang kamu inginkan, asal tidak mencoba
gerakan yang terlalu “akrobatik”. Tetapi jika memang harus mengubah kebiasaan
secara seksual, kamu harus bersikap terbuka terhadap pasangan.
- Bila suatu
ketika kamu sedang tidak menginginkan keintiman, kamu dan pasangan bisa
mengeksplorasi hasrat dalam bentuk lain, misalnya saling membelai, memijat dan
bercumbu.
- Posisi
bercinta bersisian atau seks vaginal dari belakang mungkin bisa dilakukan
selama kehamilan karena dua posisi ini tidak membebani bagian perut kamu.
Posisi bercinta sambil duduk bisa sangat menyenangkan di bulan–bulan akhir masa
kehamilan, karena kamu tetap bisa menyesuaikan posisi sambil terus merasa dekat
dengan menatap mata orang terkasih yang akan menjadi calon ayah dari bayi
mungil kamu.